Saturday, 14 January 2012

:: 20 SIFAT GURU EFEKTIF ::

KALAU ANDA GURU, APAKAH SIFAT ANDA?ADAKAH SIFAT DI BAWAH INI TERSENARAI  DALAM DIRI ANDA? kALAU TAK ADA...ANDA PERLU belajar menjadi guru efektif? Apa saja prasyarat yang harus dimiliki? Ciri-ciri di bawah ini mungkin dapat membantu Anda mencari referensi untuk menjadi guru efektif.
1. Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran
spesialisasinya.
Guru yang pengetahuannya sudah maju menghasilkan siswa yang nilainya lebih bagus dalam tes standar. Guru yang menguasai wilayah mata pelajarannya, lebih siap menjawab pertanyaan-pertanyan siswa dan menjelaskan konsep secara lebih baik. Tidak gugup dan penjelasannya tidak membingungkan. 

2. Berpengalaman mengajar (paling sedikit tiga tahun).
Guru yang berpengalaman cenderung tahu lebih baik apa aktivitas dan
praktik mengajar yang harus dipakai saat mengajarkan konsep-konsep
tertentu. Dia juga lebih mampu mengindividualisir pelajaran agar
cocok dengan kebutuhan setiap siswa.

3. Ucapannya jelas.
Guru dengan kemampuan verbal tinggi dan punya kosakata luas cenderung menghasilkan siswa yang dapat mengerjakan tes standar secara lebih baik.

4. Antusias.
Jika anda menunjukkan antusiasme saat mengajar, maka akan memotivasi siswa untuk belajar. Antusiasme dapat ditandai dengan penyampaian vokal secara cepat dan bersemangat., dengan gerak tangan, kontak mata yang bervariasi dan tingkat energi tinggi. Antusiasme guru juga diikuti dengan meningkatnya penyimpanan memori di kalangan siswa.

5. Peduli
Tunjukkan kepedulian yang tulus.
 Benar-benar memperhatikan kesehatan dan kehidupan pribadi siswa. Berikap ramah dan mau mendengarkan masalah siswa maupun orang tuanya. Sehingga suasana kelas terbangun menjadi hangat dan siswa berani ikut terlibat mengambil keputusan. Guru peduli sering menghadiri ekstrakurikuler siswa, melihat kegiatan konser atau pertandingan olah raga.

6. Ceria dan santai
Kepribadiannya amat baik karena menikmati kegembiraan dari
pekerjaannya sebagai pengajar. Ia berpartisipasi dalam kegiatan
dengan siswa, punya rasa humor yang baik dan akan sering tertawa
bersama siswa.

7. Siap bekerjasama dengan guru lain maupun orang tua siswa.
Guru efektif dapat bekerja dengan guru profesional lainnya, serta berbagi ide mengenai pendidikan. Ia punya pengetahuan lebih baik tentang sumber-sumber pengajaran yang tersedia. Ia suka mengerima saran konstruktif dari kolega dan orang tua siswa, mau mengakui kesalahannya dan membetulkannya segera.

8. Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.
Guru efektif antusias belajar-hadir dalam ceramah, ikut pelatihan, kalau perlu sampai beberapa hari – agar tetap mutakhir. Belajar baginya adalah proses yang berjalan terus
9. Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar.
Sumber / bahan yang biasa dipakai seperti kamus, kertas, gunting dan sebagainya ditaruh di tempat tinggi tapi bisa dijangkau agar kelas rapi. Bangku-bangku siswa diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan efektivitas mengajar.
10.Menempelkan aturan pada dinding kelas.
Guru efektif menghabiskan sebagian besar waktu di pekan pertama tahun pelajaran untuk memberi tahu siswa tentang aturan/prosedur kelas. Dengan cara ini, siswa tahu apa yang diharapkan, sehingga guru tak perlu buang waktu mendiskusikan prosedur rutin sehari-hari
11. Menempelkan karya semua siswa di dinding kelas.
Hal ini bermanfaat untuk mempertinggi motivasi siswa, menjadikan siswa merasa bagian dari proses belajar. Secara rutin, pajangan karya diganti, guna mencerminkan pengetahuan terbaru siswa.
12. Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.
Agar tidak membuang waktu pelajaran, guru efektif menjamin kelancaran transisi antar kegiatan dengan gangguan sekecil mungkin. Meminta siswa mengerjakan berbagai tugas – mengeluarkan PR, memeriksanya bersama-sama seluruh kelas, memasukkan kembali ke dalam tas, membuka buku pelajaran di halaman tertentu. Hal ini penting karena kegiatan-kegiatan transisi tersebut dapat menyebabkan hilangnya banyak waktu.
13. Masuk kelas dalam keadaan siap
Ia benar-benar siap mengajar setiap hari. Semua pekerjaan, memfoto-kopi dan menilai sudah selesai sebelum hari pelajaran dimulai. Dan seandainya ada kejadian tak terduga, guru siap dengan materi ekstra. Setiap materi disiapkan sebelum pelajaran dimulai.
14. Dorongan positif.
Mskipun kiritk yang membangun itu berfungsi, guru menekankan kualitas positif siswa dan bukan kualitas negatifnya. Siswa mendapat pujian jika mengerjakan tugas dengan hasil bagus dan memenuhi harapan guru.

15. Memonitor dan menangani gangguan kecil di kelas.
Guru efektif terus memonitor perilaku siswa. Siswa yang perilakunya berpotensi merusak, ditangai secara langsung dan dicegah agar tidak berkembang jadi lebih besar atau serius.
16. Suka berkeliling.
Ia tak hanya duduk di belakang meja ketika siswa-siswanya menyelesaikan tugas, tetapi berinisiatif mendekati siswa yang mungkin perlu bantuan, tanpa menghabiskan waktu terlalu banyak dengan seorang siswa saja.

17. Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar
Ia tak memakai metode membetulkan dengan menertawakan dan mengejek siswa. Diterapkannya secara konsisten kepada semua siswa. Penalaran di balik aturan dan hukuman dijelasakan secara logis dan masuk akal.

18. Menyampaikan harapan akademik yang tinggi.
Ada korelasi positif yang kuat antara tingkat harapan guru untuk berhasil dengan akademik seorang siswa. Tak mengherankan jika diketahui bahwa siswa dengan pencapaian terendah (20%) dari suatu kelas, cenderung paling sedikit menerima perhatian/dorongan guru.

19. Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi.
Ia mampu menginformasikan kepada siswa dan orang tua siswa mengenai rencana pelajaran terinci dan dimengerti. Pada tingkat sekolah menengah atas, khususnya, siswa diberi suatu silabus (garis besar)  mata pelajaran pada awal tahun dan ia menaatinya. Pengorganisasian tampak jelas dalam tata ruang kelasnya: rapi, mejanya bersih teratur, rak bukunya tertata, begituopun meja siswa dimintanya rapi-teratur.

20. Mengajar berdasarkan teori dan praktik pendidikan yang kuat.
Segala sesuatu yang dilakukan guru efektif di kelas dapat dipertahankan dan dibenarkan sesuai penemuan dan data yang diambil dari penelitian. Seorang guru yang tak mengikuti praktik pendidikan yang dibenarkan, sama saja melakukan perbuatan tidak terpuji kepada siswa.


BY; Asep Safa’at S.Pd
Praktisi dan Trainer Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani Dompet
Dhuafa, Parung-Bogor. Diterbitkan oleh Majalah Teachers Guide Volume 02 Edisi 06.08

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...